1.
Apa tujuan dari studi kelayakan
usahatani tanaman tahunan?
Jawab:
Tanaman
tahunan
adalah tanaman yang biasanya berumur satu tahun atau lebih dan pemanenan
hasilnya dilakukan lebih dari sekali serta tanaman tersebut tidak dibongkar
dalam sekali panen.
Tujuan dari studi kelayakan usahatani
tanaman tahunan antara lain untuk melihat bagaimana nilai cost dan benefit
mengalami perubahan pada tingkat discount rate yang lebih tinggi maupun pada
tingkat discount rate yang lebih rendah, memberikan gambaran mengenai besarnya
pengaruh keberadaan suatu proyek terhadap kesejahteraan sosial masyarakat suatu
negara dengan cara melakukan penilaian antara cost dan benefit yang dapat
ditimbulkan sebagai akibat keberadaannya, dan mengetahui usahatani tersebut
layak atau tidak untuk dijalankan.
2.
Bagaimana langkah-langkah yang harus
diambil dalam melakukan analisis usahatani?
Jawab:
·
Net Present Value (NPV)
Net
Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis manfaat
finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dilihat dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akan diterima
dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Arus
kas bersih adalah laba bersih usaha ditambah penyusutan, sedang jumlah
investasi adalah jumlah total dana yang dikeluarkan untuk membiayai pengadaan
seluruh alat-alat produksi yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha. Jadi, untuk menghitung NPV dari suatu usaha
diperlukan data tentang: (1) jumlah investasi yang dikeluarkan, dan (2) arus
kas bersih per tahun sesuai dengan umur ekonomis dari alat-alat produksi yang
digunakan untuk menjalankan usaha yang bersangkutan.
Rumus
NPV dalam analisis proyek dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
Bt = Benefit
(penerimaan usahatani pada tahun ke-t)
Ct = Cost
(biaya usahatani pada tahun ke-t)
n = umur
ekonomis proyek (10 tahun)
i = tingkat suku bunga yang berlaku (14%)
Suatu proyek dikatakan layak untuk dilakukan bila
menghasilkan NPV > 0. Bila NPV ≤ 0, maka proyek tersebut tidak layak untuk
dijalankan.
·
Internal Rate of Interest (IRR),
IRR merupakan nilai discount rate
dimana hasil akhir NPV dari suatu analisis cost-benefit adalah bernilai nol,
atau dengan kata lain, IRR merupakan kondisi dimana cost dan benefit dari suatu
proyek adalah bernilai sama. IRR adalah suatu hal yang penting untuk mengukur
dan melakukan penilaian terhadap discount rate yang diterapkan dalam analisis
cost-benefit suatu proyek, sehingga dapat diketahui apakah nilainya menjadi
terlalu tinggi atau terlalu rendah.
·
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Benefit
Cost Ratio adalah penilaian yang dilakukan untuk melihat
tingkat efisiensi penggunaan biaya berupa perbandingan jumlah nilai bersih
sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negative
Rumusan yang digunakan
adalah:
Keterangan:
Bt = Benefit (penerimaan kotor pada tahun
ke-t)
Ct = Cost
(biaya kotor pada tahun ke-t)
n = umur ekonomis proyek
i = tingkat suku bunga yang
berlaku
Kriteria yang dapat
diperoleh dari penghitungan Net B/C antara
lain:
Net
B/C >
1, maka usahatani menguntungkan;
Net B/C =
1, maka usahatani tidak menguntungkan dan tidak merugikan;
Net
B/C <
1, maka usahatani merugikan.
3.
Berikan contoh bagaimana anda melakukan
analisis dengan cara Break Even Point (BEP)
Jawab:
Suatu
BEP harga dapat di hitung dengan cara total biaya yang diketahui di bagi dengan
jumlah produksi. Sedangkan BEP produksi dapat dihitung dengan membagi total
biaya dengan harga satuan suatu produk.
Misalnya:
·
BEP
Harga = Total Biaya =
Rp 4.996.400,00 = Rp. 1.387,88
/buah
Jumlah Produksi 3.600
·
BEP
Produksi = Total Biaya =
Rp 4.996.400,00 = Rp. 3.331 buah
Harga
satuan 3.600
“ dengan tingkat harga jual Rp
1.400,00 usaha Brownies nano-nano akan mengalami titik impas ketika
berproduksi sebanyak 3.331
buah brownies “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar