Rabu, 10 April 2013

Pengembangan Wisata Sejarah Pabrik Gula: Potensi Bisnis dan Model Pemasarannya


Oleh: Arrum Vibrianti Lahardina
POTENSI BISNIS
Griya Gendhis merupakan suatu terobosan pengembangan wisata sejarah pabrik gula yang dimodifikasi menjadi tempat bersejarah sekaligus model belajar yang menyenangkan bagi anak. Selain itu, didalamnya dapat diaplikasikan tempat rekreasi bagi keluarga yang bersifat edukatif dan dapat juga digunakan sebagai riset atau penelitian dalam bidang pertanian.
Dengan mengembangkan dan menerapkan manajemen keuangan serta manajemen organisasi yang baik dan optimal pada Griya Gendhis diyakini mampu melakukan persaingan di pasar internasional. Manajemen keuangan yang dimaksudkan sebagai Perencanaan Keuangan[1]yang berfungsi untuk membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan kegiatan lainnya untuk periode tertentu; Penganggaran Keuangan[2]yang berfungsi menindak lanjuti dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan; Pengelolaan Keuangan[3]sebagai upaya penggunaan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara; Pencarian Keuangan[4]untuk mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan; Penyimpanan Keuangan[5]upaya mengumpulkan serta menyimpan dana perusahaan tersebut dengan aman; Pengendalian Keuangan[6]untuk melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan dan Pemeriksaan Keuangan[7]untuk melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan. Sedangkan Manajemen organisasi yang dimaksud adalah struktur organisasi yang dibentuk maupun terdapat di dalam suatu perusahaan guna pelaksanaan perencanaan oleh suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu secara teratur.
Dengan demikian, potensi bisnis diatas dapat dikembangkan selain sebagai profit tujuan utama pada perusahaan juga sebagai tempat rekreasi yang bersifat edukatif serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
MODEL PEMASARANNYA
Secara umum pemasaran merupakan suatu proses berpindahnya barang atau jasa dari titik produsen ke titik konsumen. Sehingga sebelum melakukan pemasaran, strategi awal yang harus dilakukan adalah memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen, hal ini dimaksudkan agar mampu memasarkan produk atau jasa sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu juga harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan sehingga dapat merancang strategi pemasaran dengan lebih baik.
Dalam pemasaran tentu saja tidak lupa akan perlunya promosi agar produk yang ditawarkan dikenal banyak orang. Promosi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.      Iklan atau jejaring social,
misalnya pembuatan blog resmi terkait dengan perusahaan yang didalamnya terdapat informasi-informasi seputar Griya Gendhis. Selain itu, jika dilihat dari usia pengguna teknologi informasi adalah media facebook, twitter, dan banyaknya jenis jejaring social dapat dimanfaatkan sebagai pelayanan terhadap konsumen. Dapat juga diartikan sebagai pelayanan via online.
2.      Promosi Penjualan,
Promosi penjualan ini dilakukan dengan memberi potongan harga atau bonus pada konsumen sebagai upaya awal menarik perhatian dan minat konsumen. Akan tetapi disini harga yang dimainkan tidak terlalu jauh dari harga awal dan sudah diperhitungkan sebelumnya, sehingga perusahaan tidak mengalami pembengkakan keuangan dan tetap stabil dalam pengembangan sarana dan parasarana meskipun harga yang ditawarkan dilakukan pemotongan. Atau dapat juga dilakukan dengan undian, yang mana setiap berapa kali berkunjung akan dilakukan pengundian sesuai kriteria dan syarat yang telah diajukan sebelumnya.
3.      Penjualan Personal
Misalnya salesman menawarkan produk kepada konsumen (masyarakat) melalui brosur, pamphlet, poster, leaflet, dan masih banyak yang lain. Namun disini konsumen kurang memahami jika komunikasi yang dilakukan hanya dari satu arah. Dan konsumen mengetahui sedikit mengenai produk yang ditawarkan.
4.      Publisitas
Promosi yang dilakukan tanpa mengeluarkan pembayaran misalnya face to face, door to door, mouth to mouth. Komunikasi yang sepeti ini justru akan lebih efektif karena salah satu dari pelaku komunikasi tersebut sudah pernah mengalami.

Pada dasarnya setiap masing-masing jenis promosi diatas memiliki kelebihan serta kelemahan yang berbeda-beda. Sehingga bagaimana dalam suatu perusahaan tersebut dapat mengembangkan suatu strategi pemasaran yang koheren yang mengintegrasikan keempat jenis promosi menjadi satu bauran pemasaran yang lebih efektif.
Sedangkan pada prosesnya sendiri dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1.      Perusahaan menganalisa peluang pasar
Peluang pasar yang dimaksud adalah bagaimana cara suatu perusahaan melihat apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan mana yang menjadi keinginan konsumen, sehingga produk yang akan masuk pasar sesuai dengan harapan konsumen.
2.      Perusahaan meneliti dan memilih pasar sasaran
Dengan bantuan pengambilan data melalui selebaran quisioner yang dibagikan kepada konsumen atas pengadaan sarana dan prasarana yang menjadi keunggulan produk kita akan dengan mudah dapat menembus pangsa pasar. Karena keinginan serta harapan konsumen mengenai produk yang ditawarkan secara tidak langsung akan terpenuhi dengan sendirinya.
3.      Merancang strategi pemasaran
Seperti yang dijelaskan diatas bahwasanya strategi yang dilakukan pada awal yaitu dengan promosi, dengan menggabungkan beberapa jenis promosi diatas akan membuat produk lebih mudah diketahui oleh konsumen (masyarakat).
4.      Merancang program pemasaran
Program yang dilakukan adalah merencanakan langkah atau keputusan terkait rpoduk yang ditawarkan untuk beberapa waktu kedepan.
5.      Mengorganisir
Memikirkan segala hal yang diperlukan serta yang menjadi resiko suatu perusahaan saat berlangsungnya pemasaran.
6.      Melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran
Melakukan pemantauan terhadap kinerja serta sebagai bahan evaluasi sehingga tidak terjadi pada pemasaran yang berikutnya.
Fokus potensi bisnis diatas kali ini adalah pemahaman suatu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menawarkan suatu produk harus melibatkan peranan penting konsumen. Posisi dimana konsumen sebagai orang terakhir yang akan menikmati produk tersebut.


Referensi
Sanjaya, Ridwan & Inge, Berlian. 2003. Manajemen Keuangan. Jilid 1 & 2. Edisi ke empat. terata Lintas Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar