Selasa, 14 Mei 2013

Laporan Perusahaan Manajemen Agribisnis "serabi notosuman"

Ø  Profil Perusahaan
Perusahaan Serabi Notosuman terletak di jalan belimbing, Malang. Perusahaan ini dikelola oleh kakak-beradik yang bernama Bapak Budi dan Bapak Sujianto. Ruang lingkup perusahaan Serabi Notosuman adalah industri makanan yang termasuk dalam subsistem agroindustri hilir dimana perusahaan ini mengolah hasil pertanian dan memasarkannya.
Ø  Sejarah Perusahaan
Di mulai dari keisengan perempuan paru baya sekitar tahun 1923 yang bernama Mak Margo Hutomo. Karena kegemaran beliau yang suka memasak, pada awalnya beliau hanya mencoba-coba resep “Serabi Notosuman” dan hanya di jual di tetangga-tetangganya, namun seiring dengan berjalannya waktu banyak pelanggan yang bilang bahwasanya serabi buatan mak margo hutomo  enak, dan memang rasanya yang khas membuat para pelanggan tersebut menyukainya. Dengan berjalannya waktu, serabi tersebut terus di produksi oleh mak margo. Serabi yang di produksi mak margo hanya 2 macam serabi, yaitu putih dan hitam. Pada dasarnya serabi tersebut sama, namun serabi putih hanya memiliki rasa manis dan ada sedikit rasa gurih, sedangkan serabi yang berwarna hitam terdapat campuran messes. Dan dari kegemaran tersebut mak margo hutomo  menemukan kesuksesan yang tidak ia sangka sebelumnya.
Karena umur mak margo hutomo yang semakin tua. Akhirnya beliau memutuskan dan meminta anak-anaknya untuk melanjutkan usaha yang selama kurang lebih 45 tahun ia jalani. Pengganti mak margo merupakan generasi ke-4. Sukses mak margo dengan “Serabi Notosuman” tidak berhenti sampai disini. Beliau bahkan lebih sukses setelah anak-anaknya yang menggantikan dengan manajemen antara keluarga yang baik, akhirnya beliau dapat membuka beberapa cabang perusahaan “Serabi Notosuman” sekitar 4 perusahaan, diantaranya adalah Solo, Surabaya, malang dan satunya ada pada keluarganya sendiri. Meskipun usaha yang dimiliki sudah melambung tinggi,  resep turun temurun itu tidak terus lupa dengan kualitas yang harusnya ia jaga. Mempertahankan rasa adalah nomor satu hal yang harus di penuhi oleh perusahaan tersebut. Karena rasanya yang khas, “serabi notosuman” tidak khawatir dengan pesaing-pesaing yang ada, meskipun banyak yang meniru serabi yang sama, akan tetapi pelanggan merasa rasanya tidak sama dan lebih memilih “serabi notosuman”. Usaha tersebut berjalan sampai sekarang dan sudah memiliki banyak pelanggan.
Ø  Visi Perusahaan
Visi dari perusahaan Serabi Notosuman adalah Menjadi serabi favorite masyarakat Indonesia
Ø  Misi Perusahaan
Misi dari perusahaan Serabi Notosuman adalah Menjaga cita rasa agar tetap memiliki kualitas yang baik.
          
Ø  Bentuk Organisasi / Struktur Kepemilikan
Di perusahaan “Serabi Notosuman” tidak membuat suatu struktur kepemilikan yang formal, akan tetapi memakai system keluarga. Dari nenek moyang “mak margo hutomo” turun kepada anaknya yang bernama Ny. Lidiawati dan di bantu oleh saudara-saudaranya yang lain. Jadi usaha tersebut merupakan usaha keluarga atau perseorangan.
Ø  Struktur Organisasi
Seperti yang dijelaskan pada point bentuk organisasi, Perusahaan Serabi Notosuman ini tidak memiliki struktur organisasi. Karena pada perusahaan yang terletak di Malang ini, merupakan perusahaan keluarga sehingga hanya memiliki 3 karyawan.
.
Ø  SDM
Perusahaan “Serabi notosuman” yang berada di daerah Malang, data yang kami dapatkan adalah perusahaan tersebut memiliki kurang lebih 3 pekerja. Pekerja disini adalah pekerja tetap, dengan gaji sekitar  Rp.450.000,- untuk pekerja yang sudah lama di perusahan tersebut, sedangkan bagi pekerja yang baru masuk sekitar Rp.350.000,-. Tidak hanya itu, pekerja juga diperbolehkan untuk tinggal di perusahaan tersebut dan setiap minggunya pekerja mendapatkan uang jamu Rp.25.000.- dan makan 3 kali sehari dari perusahaan tersebut.
Ø  Kendala mengelola SDM
Biasanya pekerja bermain-main handphone dan saling mengobrol pada saat jam kerja, namun bapak Budi dan bapak Sujianto tidak langsung memarahi pekerja tersebut, karena mereka sangat mengerti bagaimana seharusnya memperlaukan pekerjanya. Dengan cara menasehati pekerjanya dan tidak bersifat memerintah, sehingga pekerja tersebut tidak lari dan betah untuk bekerja di perusahaan tersebut. Bapak Budi dan bapak Sujianto merasa tidak ada kendala yang terlalu serius dalam mengelola SDM tersebut.
Ø  Jenis produk
Disini perusahaan “Serabi Notosuman” yang berada di malang hanya memproduksi serabi saja, namun saat ini perusahaan tersebut memiliki beberapa jenis produk, diantaranya adalah es goyang, makaroni, arum manis, keripik, dan lain-lain. Namun usaha pokok perusahaan yang di pegang oleh bapak Budi dan bapak Sujianto adalah serabi. Dan beberapa produk di atas merupakan produk tambahan.
Ø  Bahan baku dan produksi
Serabi Notosuman berbahan baku tepung beras, kelapa, gula, garam dan pandan. Dalam setiap harinya “Serabi notosuman”  dapat menghabiskan 15-20 kg bahan baku. Berbeda dengan dulu perusahaan serabi notosuman dapat menghabiskan 15-30 kg setiap harinya, hal ini di karenakan tingkat produksi berkurang, dan penyebabnya adalah keterbatasan pekerja yang ada di perusahaan tersebut. Dalam sekali produksi perusahaan tersebut membutuhkan modal sekitar Rp.1.000.000,- – 2.000.000 ,-.
Ø  Proses produksi
Pada dasarnya proses pembuatan serabi notosuman sama halnya dengan pembuatan serabi yang lain pada umumnya, namun ada resep rahasia yang turun temurun dari keluarga yang membuat serabi tersebut berbeda dengan serabi yang lain. Pembuatan adonan serabi biasanya dilakukan saat sore hari.
Ø  Jumlah produksi
Biasanya dalam 1 kg adonan serabi yang sudah di buat menghasilkan 50 buah serabi, jadi perusahaan bapak budi dan bapak sujianto dalam 15-20 kg per harinya dapat menghasilkan sekitar 750 buah serabi notosuman.
Ø  Kualtitas Produk
Menurut kelompok kami, serabi yang di produksi pada perusahaan ini memiliki kualitas yang cukup baik. Karena menggunakan bahan baku yang baik dan memiliki cita rasa yang baik walaupun hanya memiliki 2 pilihan rasa yaitu original ( kelapa ) dan cokelat.
Ø  Kendala Produksi
Bapak Budi dan bapak Sujianto tidak memiliki kendala yang serius saat memproduksi serabi tersebut. Tetapi terkadang mereka mengalami kendala pada alat-alat yang digunakan. Alat-alat yang digunakan ada yang sudah rusak sehingga mereka kesulitan jika arus memproduksi dalam jumlah banyak.
Ø  Kegiatan pemasaran
·         Biaya pemasaran         :  Uang bensin ± Rp.10.000,-
Namun biaya pemasaran disini hanya pada biaya antar yang berada pada perusahaan yang di Solo, sedangkan perusahaan serabi notosuman yang berada di Malang tidak menerima pesanan antar dikarenakan tenaga kerja yang terbatas, selain itu pelanggan lebih suka datang langsung pada tempat penjualan sekaligus tempat produksi serabi tersebut, karena pelanggan dapat melihat proses pembuatan serabi secara langsung.
·         Pembelian akan meningkat ketika ada hari-hari besar, seperti pada saat lebaran dan hari besar yang lain. Omset pemesanan dan budget yang di dapat akan meningkat bahkan 2 kali lipat dari hari biasanya.
Ø  Strategi pemasaran
Di perusahaan “Serabi Notosuman”, harga untuk serabi berbagai macam variasi harga. Serabi yang putih dengan harga Rp1.800,00 sedangkan serabi coklat dengan harga Rp2.000,00. Untuk hal promosi, perusahaan tersebut hanya menyebar selebaran yang dibagikan di jalan-jalan. Serabi Notosuman pernah masuk di salah satu stasiun televisi swasta yang ada di daerah malang dan itu merupakan sebuah promosi dari perusahaan. Perusahaan ini termasuk dalam pasar monopoli karena terdapat satu penjual dan banyak pembeli.

Ø  Kendala Pemasaran
Kendala pemasaran yang dialami oleh Bapak Budi sama seperti produk-produk lain, yaitu adanya persaingan akan produk yang sama. Adanya bermacam-macam penjual serabi merupakan salah satu kendala pemasaran, karena menyebabkan semakin tingginya persaingan. Apalagi dengan adanya penjual serabi yang memiliki banyak pilihan rasa pada serabinya. Sedangkan serabi Notosuman tetap mempertahankan cita rasa original dan coklat-nya.
Ø  Keuangan
Uang yang digunakan perusahaan setiap produksinya adalah dari perusahaan sendiri, selain itu juga dari keuangan keluarga. Pengeluaran uang tiap bulannya naik turun, hasil dari produksi serabi di jadikan satu lalu diambil untuk pembelian bahan baku serta gaji pekerja. Lebih dan kurangnya untuk modal, kadang juga diambil pemilik jika ada keuntungan yang lumayan. Uang tersebut juga diambil untuk sewa ruko yang mana setiap tahunnya Rp.19.500.000,-. Biaya untuk membeli bahan baku biasanya sekitar Rp.3.000.000,-.
Ø  Transportasi
      Perusahaan “Serabi Notosuman” biasanya membutuhkan transportasi untuk membeli bahan baku, sekitar Rp.20.000,- dan untuk keperluan yang lain masih ada.
Dokumentasi :
     
   








Tidak ada komentar:

Posting Komentar