Ø Profil
Perusahaan
Perusahaan Serabi
Notosuman terletak di jalan belimbing, Malang. Perusahaan ini dikelola oleh
kakak-beradik yang bernama Bapak Budi dan Bapak Sujianto. Ruang lingkup
perusahaan Serabi Notosuman adalah industri makanan yang termasuk dalam
subsistem agroindustri hilir dimana perusahaan ini mengolah hasil pertanian dan
memasarkannya.
Ø Sejarah Perusahaan
Di mulai dari keisengan perempuan paru baya sekitar
tahun 1923 yang bernama Mak Margo Hutomo. Karena kegemaran beliau yang suka
memasak, pada awalnya beliau hanya mencoba-coba resep “Serabi Notosuman” dan
hanya di jual di tetangga-tetangganya, namun seiring dengan berjalannya waktu banyak
pelanggan yang bilang bahwasanya serabi buatan mak margo hutomo enak, dan memang rasanya yang khas membuat
para pelanggan tersebut menyukainya. Dengan berjalannya waktu, serabi tersebut
terus di produksi oleh mak margo. Serabi yang di produksi mak margo hanya 2
macam serabi, yaitu putih dan hitam. Pada dasarnya serabi tersebut sama, namun
serabi putih hanya memiliki rasa manis dan ada sedikit rasa gurih, sedangkan
serabi yang berwarna hitam terdapat campuran messes. Dan dari kegemaran
tersebut mak margo hutomo menemukan
kesuksesan yang tidak ia sangka sebelumnya.
Karena umur mak margo hutomo yang semakin tua.
Akhirnya beliau memutuskan dan meminta anak-anaknya untuk melanjutkan usaha
yang selama kurang lebih 45 tahun ia jalani. Pengganti mak margo merupakan
generasi ke-4. Sukses mak margo dengan “Serabi Notosuman” tidak berhenti sampai
disini. Beliau bahkan lebih sukses setelah anak-anaknya yang menggantikan
dengan manajemen antara keluarga yang baik, akhirnya beliau dapat membuka
beberapa cabang perusahaan “Serabi Notosuman” sekitar 4 perusahaan, diantaranya
adalah Solo, Surabaya, malang dan satunya ada pada keluarganya sendiri. Meskipun
usaha yang dimiliki sudah melambung tinggi,
resep turun temurun itu tidak terus lupa dengan kualitas yang harusnya
ia jaga. Mempertahankan rasa adalah nomor satu hal yang harus di penuhi oleh
perusahaan tersebut. Karena rasanya yang khas, “serabi notosuman” tidak
khawatir dengan pesaing-pesaing yang ada, meskipun banyak yang meniru serabi
yang sama, akan tetapi pelanggan merasa rasanya tidak sama dan lebih memilih
“serabi notosuman”. Usaha tersebut berjalan sampai sekarang dan sudah memiliki
banyak pelanggan.
Ø Visi Perusahaan
Visi dari perusahaan Serabi
Notosuman adalah Menjadi serabi favorite masyarakat Indonesia
Ø Misi
Perusahaan
Misi dari
perusahaan Serabi Notosuman adalah Menjaga cita rasa agar tetap memiliki kualitas yang baik.


Ø Bentuk
Organisasi
/ Struktur Kepemilikan
Di perusahaan “Serabi Notosuman” tidak membuat suatu
struktur kepemilikan yang formal, akan tetapi memakai system keluarga. Dari
nenek moyang “mak margo hutomo” turun kepada anaknya yang bernama Ny. Lidiawati
dan di bantu oleh saudara-saudaranya yang lain. Jadi usaha tersebut merupakan
usaha keluarga atau perseorangan.
Ø Struktur
Organisasi
Seperti yang dijelaskan pada point
bentuk organisasi, Perusahaan Serabi Notosuman ini tidak memiliki struktur
organisasi. Karena pada perusahaan yang terletak di Malang ini, merupakan
perusahaan keluarga sehingga hanya memiliki 3 karyawan.
.
Ø SDM
Perusahaan “Serabi notosuman” yang berada di daerah
Malang, data yang kami dapatkan adalah perusahaan tersebut memiliki kurang
lebih 3 pekerja. Pekerja disini adalah pekerja tetap, dengan gaji sekitar Rp.450.000,- untuk pekerja yang sudah lama di
perusahan tersebut, sedangkan bagi pekerja yang baru masuk sekitar Rp.350.000,-.
Tidak hanya itu, pekerja juga diperbolehkan untuk tinggal di perusahaan
tersebut dan setiap minggunya pekerja mendapatkan uang jamu Rp.25.000.- dan
makan 3 kali sehari dari perusahaan tersebut.
Ø Kendala mengelola SDM
Biasanya pekerja bermain-main handphone dan saling mengobrol pada saat jam kerja,
namun bapak Budi dan bapak Sujianto tidak langsung memarahi pekerja tersebut,
karena mereka sangat mengerti bagaimana seharusnya memperlaukan pekerjanya.
Dengan cara menasehati pekerjanya dan tidak bersifat memerintah, sehingga pekerja
tersebut tidak lari dan betah untuk bekerja di perusahaan tersebut. Bapak Budi dan bapak Sujianto merasa tidak ada kendala
yang terlalu serius dalam mengelola SDM tersebut.
Ø Jenis produk
Disini perusahaan “Serabi Notosuman” yang berada di
malang hanya memproduksi serabi saja, namun saat ini perusahaan tersebut memiliki beberapa jenis produk,
diantaranya adalah es goyang, makaroni, arum manis, keripik, dan lain-lain.
Namun usaha pokok perusahaan yang di pegang oleh bapak Budi dan bapak Sujianto
adalah serabi. Dan beberapa produk di atas merupakan produk tambahan.
Ø Bahan baku dan produksi
Serabi Notosuman berbahan baku tepung beras, kelapa,
gula, garam dan pandan. Dalam setiap harinya “Serabi notosuman” dapat menghabiskan 15-20 kg bahan baku.
Berbeda dengan dulu perusahaan serabi notosuman dapat menghabiskan 15-30 kg
setiap harinya, hal ini di karenakan tingkat produksi berkurang, dan
penyebabnya adalah keterbatasan pekerja yang ada di perusahaan tersebut. Dalam
sekali produksi perusahaan tersebut membutuhkan modal sekitar Rp.1.000.000,- –
2.000.000 ,-.
Ø Proses produksi
Pada dasarnya proses pembuatan serabi notosuman sama
halnya dengan pembuatan serabi yang lain pada umumnya, namun ada resep rahasia
yang turun temurun dari keluarga yang membuat serabi tersebut berbeda dengan
serabi yang lain. Pembuatan
adonan serabi biasanya dilakukan saat sore hari.
Ø Jumlah produksi
Biasanya dalam 1 kg adonan serabi yang sudah di buat
menghasilkan 50 buah serabi, jadi perusahaan bapak budi dan bapak sujianto
dalam 15-20 kg per harinya dapat menghasilkan sekitar 750 buah serabi
notosuman.
Ø Kualtitas Produk
Menurut kelompok kami, serabi yang di produksi pada
perusahaan ini memiliki kualitas yang cukup baik. Karena menggunakan bahan baku
yang baik dan memiliki cita rasa yang baik walaupun hanya memiliki 2 pilihan
rasa yaitu original ( kelapa ) dan cokelat.
Ø Kendala Produksi
Bapak Budi dan
bapak Sujianto tidak memiliki kendala yang serius saat memproduksi serabi
tersebut. Tetapi terkadang mereka mengalami kendala pada alat-alat yang
digunakan. Alat-alat yang digunakan ada yang sudah rusak sehingga mereka
kesulitan jika arus memproduksi dalam jumlah banyak.
Ø Kegiatan pemasaran
·
Biaya pemasaran : Uang bensin ± Rp.10.000,-
Namun biaya pemasaran disini hanya pada biaya antar
yang berada pada perusahaan yang di Solo, sedangkan perusahaan serabi notosuman yang berada di Malang tidak menerima pesanan antar dikarenakan tenaga kerja yang
terbatas, selain itu pelanggan lebih suka datang langsung
pada tempat penjualan sekaligus tempat produksi serabi tersebut, karena
pelanggan dapat melihat proses pembuatan serabi secara langsung.
·
Pembelian akan meningkat ketika ada
hari-hari besar, seperti pada saat lebaran dan hari besar yang lain. Omset
pemesanan dan budget yang di dapat akan meningkat bahkan 2 kali lipat dari hari
biasanya.
Ø Strategi
pemasaran
Di perusahaan “Serabi Notosuman”, harga untuk serabi
berbagai macam variasi harga. Serabi yang putih dengan harga Rp1.800,00
sedangkan serabi coklat dengan harga Rp2.000,00. Untuk hal promosi, perusahaan
tersebut hanya menyebar selebaran yang dibagikan di jalan-jalan. Serabi
Notosuman pernah masuk di salah satu stasiun televisi swasta yang ada di daerah
malang dan itu merupakan sebuah promosi dari perusahaan. Perusahaan ini termasuk dalam pasar monopoli karena
terdapat satu penjual dan banyak pembeli.
Ø Kendala Pemasaran
Kendala pemasaran yang dialami oleh
Bapak Budi sama seperti produk-produk lain, yaitu adanya persaingan akan produk
yang sama. Adanya bermacam-macam penjual serabi merupakan salah satu kendala
pemasaran, karena menyebabkan semakin tingginya persaingan. Apalagi dengan
adanya penjual serabi yang memiliki banyak pilihan rasa pada serabinya.
Sedangkan serabi Notosuman tetap mempertahankan cita rasa original dan
coklat-nya.
Ø Keuangan
Uang yang digunakan perusahaan setiap produksinya
adalah dari perusahaan sendiri, selain itu juga dari keuangan keluarga.
Pengeluaran uang tiap bulannya naik turun, hasil dari produksi serabi di
jadikan satu lalu diambil untuk pembelian bahan baku serta gaji pekerja. Lebih
dan kurangnya untuk modal, kadang juga diambil pemilik jika ada keuntungan yang
lumayan. Uang tersebut juga diambil untuk sewa ruko yang mana setiap tahunnya
Rp.19.500.000,-. Biaya untuk
membeli bahan baku biasanya sekitar Rp.3.000.000,-.
Ø Transportasi
Perusahaan “Serabi Notosuman” biasanya membutuhkan transportasi untuk
membeli bahan baku, sekitar Rp.20.000,- dan untuk keperluan yang lain masih
ada.
Dokumentasi
:




Tidak ada komentar:
Posting Komentar