Sabtu, 25 Mei 2013

Efektivitas komunikasi dalam pertanian


Efektivitas komunikasi pertanian dipengaruhi oleh semua unsur, yakni : unsur komunikator, komunikan, saluran maupun pesan dalam kegiatan komunikasi. Pada kenyataan setelah 5 tahun, pelaksanaan penyuluhan tidak menjukkan perbaikan, sehingga perlu perbaikan, sehingga diperbaharui dengan dikeluarkan SKB Mendagri dan Mentan Nomer: 301/Kpts/LP.120/4/1996 dan Nomer: 54 tahun 1996. tentang Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian. Pada Era Otonomi Daerah, diharapkan pelaksanaan penyuluhan akan terlaksana seen baik, sehingga pelayanan prima terhadap petani akan menjadi kenyataan dan kemandirian pembangunan pertanian di daerah sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat tani Namun kenyataannya di lapangan dihadapkan banyak kendala, antara lain proses komunikasi, motivasi, sikap penyuluh, partisipasi, kepemimpinan, perilaku, kerja sama dan lain-lain. Begitu juga ada hubungan positif antara Sikap terhadap EfektivitasPenyuluh Pertanian. Tetapi dari perhitungan antara Motivasi terhadap Efektivitas Penyuluh Pertanian tidak ada hubungan positif atau hipotesis tidak terbukti. Hubungan antara Komunikasi, Motivasi dan Sikap secara bersama-sama terhadap Efektivitas Penyuluh Pertanian Lapangan ternyata ada hubungan positif, walaupun relative kecil yaitu 8,38 %. Sedang sisanya sebesar 93,62 % adalah faktor lain diluar ke 3 variabel diatas. Dengan mengingat kondisi petani kita yang serba kurang baik kemampuan Sumber Daya Manusia, Sumber Dana, Teknologi maupun Manajemen maka proses komunikasi dalam bentuk transfer teknologi, metodologi, contoh-contoh berupa peraga baik peralatan maupun demonstrasi perlu ditingkatkan. Juga motivasi dalam menunjang sikap penyuluh terus ditingkatkan sehingga penyuluh bangga akan tugas dan kewajibannya, sehingga akan membentuk penyuluh yang partisipatif dan professional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar